- REVIEW BUKU - Duo Tulalit karya Iwok Abqary


Judul : DUO TULALIT
Penulis : Iwok Abqary
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2018
ISBN : 978602039723
Jumlah Halaman: 132
Bahasa : Indonesia

Saat dilanda kebosanan, mending baca buku lah ya. Seperti aku yang kecantol sama cover buku ini, duo cewek yang kelihatan gaje di sebuah kamar kos. Dan ya, buku ini menceritakan keseharian, hampir keseharian karena baru beberapa hari di kos nya, mereka harus memecahkan suatu misteri yang nggak penting-penting amat tapi harus dipecahkan demi kesejahteraan Bersama. Eaakk, aku ketularan gajenya Meme nih.

Nggak hanya ke-gaje-an duo tulalit ini yang diceritakan, tapi ternyata satu penghuni kos juga punya ke-gaje-annya masing-masing yang disampaikan di setiap babnya yang disampaikan dengan seru dan menghibur.

SINOPSIS

Pondok Barokah kayaknya perlu mengadakan ruwatan. Penghuni kos-kosan itu memang tulalit semua. Ada yang kebelet ingin jadi artis sinetron, ada yang kuliah sampai tujuh tahun nggak lulus-lulus, ada juga yang suka bikin masakan aneh-aneh---spageti bekicot! Apalagi ketika Deedee dan Meme ikut ngekos di Pondok itu, kejadian unik terus menerus bermunculan. Salah satunya, pesan misterius di hanging note pintu kamar Deedee dan Meme. Isi pesan dari Kacang Garing Dua Saudara itu selalu bikin Deedee dan Meme kegeeran sekaligus setengah mati. Jangan-jangan mereka penggemar rahasia yang sering nongkrong di warung pasar senggol!

REVIEW

Awalan buku ini aku udah nyaman banget, karena diawali dengan pertemuan kedua tokoh utama yaitu Deedee dan Meme yang agak normal alias nggak absurd amat yang membuat mereka memutuskan untuk tinggal dalam satu kamar kos yang nantinya akan menjadi latar tempat seluruh kisah yang ada di buku ini.

Di bab selanjutnya kemudian terjadi misteri Kacang Garing Dua Saudara yang selalu mengetahui setiap gerak-gerik Deedee dan Meme di kos maupun di kampus. Hal ini membuat Deedee dan Meme penasaran setengah mati. Dengan hadirnya tokoh-tokoh lain yang juga gaje, mereka kemudian mencurigai setiap orang yang mereka kenal. Disini, mereka mulai menemukan petunjuk yang sebenarnya tidak berhubungan dengan pelaku namun mereka malah menemukan masalah yang lain.

Menurutku, buku ini cocok untuk teman-teman yang ingin novel dengan angin segar berupa ke-absurd-an tokohnya. Karena di sini absurdnya alami sehingga membuat pembaca senyum-senyum sendiri. Walaupun mudah ditebak alurnya, pembaca masih dapat menikmati ceritanya dengan santai. Ceritanya yang cukup pendek dan ringan membuat kita dapat menyelesaikannya dalam sekali duduk. Untuk kekurangannya selain alurnya yang mudah ditebak, sebutan Duo Tulalit ini kurang banyak disebut sehingga kurang dapet feel dari judulnya. Meskipun begitu, ini adalah bacaan menarik yang sayang jika kamu lewatkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

- REVIEW BUKU – Petjah: Satu dari Seribu, Aku Mau Kamu Karya Oda Sekar Ayu

- REVIEW BUKU - POSTCRIPTION Karya ANTON TANJUNG

- REVIEW BUKU - Panduan Jarak Sosial di Tempat Kerja Sehari-hari Introver dan Kaum Mager karya Lucia Priandarini